| Portal berita | Technologi Information |
Teknik Komputer |

Sunday, September 16, 2012

On 6:00:00 AM by Unknown in ,    No comments

  • Berita 1 :

Dalam salah satu tayangannya, Metro TV menyebut bahwa organisasi Rohani Islam (Rohis) sebagai sarang teroris. Tayangan ini pun menuai kecaman. Forum Komunikasi Alumni Rohis (FKAR) meminta Metro TV meminta maaf atas hal tersebut.

“Kami Forum Komunikasi Alumni Rohis, SMP dan SMA Jakarta menuntut Metro TV untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena telah memberitakan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris,” ujar FKAR melalui broadcast BlackBerry, Sabtu (15/9/2012).

FKAR meminta Metro TV untuk tidak mengulangi penyebutan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris. Jika mengulanginya, FKAR akan tuntut Metro TV.

“Supaya dicabut hak siarnya karena melakukan keresahan dan pembohongan publik. Tidak layak menjadi lembaga penyiaran.”

Sebelumnya Metro TV menampilkan tayangan mengenai pola rekrutmen teroris muda. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyebut bahwa sasaran rekrutmen teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum. Mereka yang masuk target rekrutmen adalah siswa yang masuk organisasi di masjid-masjid sekolah. Siswa yang tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah.

Namun dalam running teksnya, Metro TV menyebut tayangannya tersebut bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta. Metro TV juga membantah telah menyebut bahwa Rohis sebagai sarang teroris.

  • Berita 2 :
Ketua Fatwa MUI Ma'ruf Amin meminta organisasi rohani islam (Rohis) tidak digeneralisir sebagai sarang teroris. Menurutnya, penyebutan Rohis sebagai sarang teroris akan menimbulkan stigma negatif terhadap organisasi di sekolah tersebut.

"Jangan digeneralisir seperti itu. Pernyataan yang demikian justru akan menimbulkan sikap saling curiga," ujar MA;ruf kepada merdeka.com, Sabtu (15/9).

Menurut Ma'ruf, jika ada indikasi sebuah Rohis yang digunakan sebagai sarana pengkaderan teroris, aparat diminta langsung bertindak. Tetapi sebaiknya tidak menggeneralisir bahwa semua Rohis adalah sarang teroris.

"Kalau memang ada tangkap saja langsung, tapi jangan digeneralisir. Akibatnya nanti akan saling tuding dan saling lempar," imbuhnya.

Sebelumnya Metro TV menampilkan tayangan mengenai pola rekruitmen teroris muda. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyebut bahwa sasaran rekruitment teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum. Mereka yang masuk target rekruitmen adalah siswa yang masuk organisasi di masjid-masjid sekolah. Siswa yang tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah.

Namun dalam running teksnya, Metro TV menyebut tayangannya tersebut bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta. Metro TV juga membantah telah menyebut bahwa Rohis sebagai sarang teroris.


  • Tanggapan dari Saya :

Tanggapan Anda?

0 comments:

Post a Comment

Catatan:
• Dilarang menulis link aktif !
• Dilarang ngiklan di kolom komentar !
• Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">... KODE ...</i>
• Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag <i rel="pre">... KODE ...</i>
• Untuk menyisipkan catatan, gunakan [catatan].. TEKS ...[/catatan]
• Untuk menyisipkan gambar, gunakan [img]URL GAMBAR[/img]>