Friday, November 16, 2012
Oleh Muhsin Labib
Cinta telah menjadi salah satu tema yang paling banyak dibicarakan, ditulis, didiskusikan, disyairkan, didramakan dan difilemkan. Ribuan buku tentang cinta telah memenuhi rak-rak perspustakaan dunia, mulai dari tema-tema aksiologi Yunani, karya-karya klasik para spiritualis hingga novel-novel ternama dunia, seperti Romeo and Juliet, The House of The Spirit dan Dracula-nya Bram Stokers.
Cinta adalah masalah yang lekang oleh waktu. Ada yang percaya padanya, dan ada pula yang menganggapnya sebagai fatamorgana.. Ada yang menyanjungnya, tapi tidak sedikit orang yang membencinya. Ada yang tergelak berderai tawa karenanya, ada juga yang kehilangan asa atau bahkan menjadi gila karenanya. Benar-benar dahsyat. Cinta telah diperlakukan sebagai sebuah organisme dan entitas biologis, sehingga dibenci atau disanjung.
Apa cinta itu? Mungkin hanya selain pecinta sejati yang berani menjawabnya. Kata Ibnu ‘Arabi, sufi besar yang meyakini cinta sebagai agama dan imannya, “Jka seorang mengaku bisa mendefinisikan cinta, jelaslah, ia masih belum mengenalnya. Siapa pun mendefinisikan cinta, pasti belum mengenalnya. Siapa pun belum pernah merasakan seteguk saja air cinta, belum pernah mengenalnya. Siapa pun yang merasa kenyang karena meneggak air cinta, maka ia hanyalah orang yang menghibur diri. Ketahuilah, cinta adalah minuman yang tak pernah memuaskan pecandunya.” Cinta laksana wujud, bahkan ia adalah wujud itu sendiri. Ia sangat gamblang, meski hakikatnya tersimpan di balik tirai misteri.
Mengapa cinta itu misterius? Cinta bukanlah esensi dan kategori yang dapat diuraikan sebagai produk dari komposisi genus dan diferensia. Ia adalah frase hanya bisa diperlakukan sebagai sebuah terma ontologis dan eksistensial. Cinta hanya dapat dihayati, namun tak dapat disifati. Setiap orang mampu merasakan cinta, namun mustahil menyifati atau mendefinisikannya.
Ada pula yang berusaha menjelaskan hakikat cinta dengan cara membaginya menjadi dua; cinta ilahi dan cinta insani. Dalam setiap hembusan nafas kita, dalam setiap sel darah kita, dalam setiap unsur-unsur yang terkandung dalam butiran tanah, terdapat cinta Ilahi yang acapakali tidak kita sadari. Dengan rahman-Nya, Allah telah menampakkan indahnya pelangi lewat kedua mata kita; dengan kasihNya yang tiada batas, memperdengarkan merdunya gemercik air. Cinta kedua adalah cinta insani. Pada dasarnya, cinta ini juga timbul dari cinta Ilahi. Para sufi membaginya menjadi dua; cinta natural dan cinta mistikal. Cinta natural adalah cinta bersyarat, seperti cinta kita pada seorang sahabat karena ia bersikap baik terhadap kita. Sedang cinta mistikal tidak bersyarat. Ia cukup mencintai tapi tak butuh dicinta. Cinta ini laksana cinta ibu yang rela tidak tidur semalaman demi menemani anaknya yang sakit. Seorang ibu tak butuh balasan apakah kelak si anak membalas jerih payahnya atau tidak.
Besarkah pengaruh cinta? Demi cinta, subjek rela meniadakan dirinya sembari menganggapnya sebagai puncak kesempurnaannya. Laron yang mati akibat tersengat api lampu yang dipujanya. Semut ternggelam dan terbenam dalam gula yang dicintainya. Bagi sebagian orang, cinta lebih dari sekedar bernyawa. Karena itulah, mereka mengutamakannya atas kehidupan.
Ia tidak bisa didekati dengan epistemologi. Ia bukanlah terma esensial yang dapat diuraikan kandungannya. Ia tidak berada dalam negara ‘definisi’, karena definisi hanya untuk menjalskan sesuatu yang tidak jelas. Ia tidak terpasung oleh partikularia dan universalia. Kata Ibn al-Qayyim, “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas. Cinta adalah cinta itu sendiri.” Bukankah memperjelaskan suatu yang sangat jelas berarti mengaburkannya. Seorang penyair berpuisi:
Setiap perkataanku bicara tentang cinta
Tatkala mendatanginya, daku tersipu malu
Bahasa mulut memang bisa menerangkan
Tapi cinta lebih terang tanpa kata-kata
Cinta tak dapat dikenali lewat terma maupun forma sempurna logika (al-had wa al-rasm al-mantiqi). Hakikat sesuatu hanya dapat diungkap dengan definisi. Definisi menjadi komprehensif (jami’ wa mani’) bila memuat genus (jins) dan difffrentia (fashl). Bila elemen genus dan differentia dalam cinta tidak ditemukan, maka pendefiniannya pun menjadi sulit.
Cinta hanya bisa dipahami lewat pengalaman personal. Namun hakikatnya mustahil direngkuh hanya dengan sekali percobaan. Manusia tak mungkin mengarungi dan menggapai cinta sejati, karena cinta merupakan jalan tak berujung. Cinta tak pernah memuaskan pencandu yang selalu dicekik dahaga.
Para sufi menganggap Allah sebagai kekasih hakiki para pecinta sejati, kekasih-kekasih selain-Nya adalah jelmaan dari tajali-Nya. Cinta kepada tajalli-Nya dianggapnya sebagai cinta majazi yang secara vertikal menuju cinta sejatinya, yaitu Allah Swt. Para sufi percaya bahwa pada hakekatnya tidak ada suatu apapun kecuali eksistensi-Nya yang maha Esa. Semua makhluk adalah huruf-huruf yang terangkai indah dalam lembar wujud-Nya. Tintanya adalah cinta.
Ironis, insan-insan modern kini mencari cinta (baca : cinta ragawi). Demi itu, mereka memburu alat-alat kecantikan, menghamburkan uang demi memvermak hidung dan dagu atau dada, merawat kuku bahkan (maaf) merias kemaluan, mengukir tatoo, mendatangi butik-butik fashion, mengubah gaya bicara dengan ‘english selipan’ dan menata bahasa tubuh. Inilah imagologi cinta yang justru mengamputasi cinta.
Search
Popular Posts
-
Ini adalah tampilan FansPage Youtube Channel saya pada Tab Youtube Adsense. Pada tab tersebut ada sepuluh video tentang Youtube Adsense....
-
Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraakatuh Oke Sobat BS, kali ini aku mau berbagi Trik Komputer nih. Dan Trik kali ini adalah Memblokir...
-
Ketika membaca sebuah artikel mengenai ini, aku sedikit takut. Apa yang aku impikan ternyata mempunyai resiko yang sangat tinggi. Oke jika...
-
Hehehehehhe :D lama ga bagi-bagi ilmu Pelajaran, nih saya kasih Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan Bab Bela Negara, itu Bab I di pelaj...
-
Good Day Cappucino Hayo, siapa yang belum pernah nyobain kopi gaul paling enak ini? Kopi instan dan cappuccino Good Day, kopi gaul paling...
-
Tanah Surga.. Katanya adalah film drama Indonesia . Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto . Film ini dibintangi oleh Osa Aji Santos...
-
Purwokerto-Incredible - Kali ini, saya akan memberikan artikel menarik tentang 10 orang yang paling berpengaruh di dunia teknologi dan i...
-
Bagaimana sih caranya memilih bahan bangunan yang baik? Apakah bahan bangunan yang murah meriah, atau barang yang mahal? Ada beberapa h...
-
Thread ini aku dapet dari Forum Ads-id. Alhamdulillah sebelum threadnya hilang bisa nge-save dulu. Xixixixixi :D Jadi, inilah Rahasia par...
-
Assalamu'alaikum Sobat BS. Yang beragama islam, ada yang udah puasa hari ini? kalo Aku hari besok, karna tadi malem ga liat bulan ni...
Blog Archive
-
▼
2012
(306)
-
▼
November
(31)
- Kehebatan Seorang Ibu
- Windows 8 Punya Fitur Pengintai Aplikasi Bajakan
- Surat Seorang Ibu di Palestina
- Saatnya Akhiri Blokade di Jalur Gaza
- Ahmad Adzan Download Free Software
- e-Book :: Certified Ethical Hacker (CEH)
- Isu Akan Teroris Hantui Milad Muhammadiyah
- FREEDOOM FOR PALESTINE!! CRASH ZIONISM!!
- HIKMAH PENGAMEN DAN QORI
- Kisah Sebuah Pensil
- Waspadai Imagologi Cinta
- SMS/Kata-Kata Ucapan Selamat Tahun Baru 1434H
- Menyikapi Tahun Baru Hijriyah
- Makna AFIRMASI
- Sejarah INDONESIA dan Nusantara
- Rahasia Agar Shalat Bisa Khusyu'
- Jasa Membuat Blog Murah Di BlogMasRudy
- Nasehat Kepada Bidadari
- Gerhana Matahari Total Pada 14 November 2012
- Manfaat dan Rahasia Bersyukur
- Sukarno BUKAN Soekarno
- Meningkatkan Page View Blog
- Page Rank PERTAMA, Purwokerto-Incredible
- Jihad Dalam Islam
- The Motivation Love
- Inilah Gambaran NERAKA Dalam Al-Qur'an & As-Sunnah
- Different Google Page Rank And Alexa Rank
- Lika-Liku Jalan Al-Qur'an
- Ber-Islam -Lah Secara Kaffah
- Site Map (Daftar Isi)
- Rahasia Windows 7, Tips dan Trik Windows 7
-
▼
November
(31)